LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI
BAB 1
Oleh : Ulfia Dwi Novita
XI IA-3 (29)
Pengamatan Sel Tumbuhan
I.
Tujuan
Menentukan perbedaan sel tumbuhan (bawang merah dan dau Rhoeo discolor).
II.
Tanggal dan Tempat Praktikum
Tanggal : Kamis, 22 Agustus 2013
Tempat : Kelas XI IA-3 SMAN 1 Glagah
III.
Alat dan Bahan
§ Mikroskop
§ Gelas benda
§ Gelas penutup
§ Silet
§ Pipet
§ Gunting
§ Lapisan sel bawang merah
§ Daun Rhoeo
discolor
§ Larutan metilen biru
§ Cotton bud
§ Aquades
§ Laptop
IV.
Cara
Kerja
·
Bawang merah
1.
Membelah bawang merah menjadi dua bagian menggunakan
silet.
2.
Kemudian mengupas bagian dalam bawang merah hingga
menjadi bagian yang sangat tipis.
3.
Mengambil bagian bawang merah yang sangat tipis
tersebut dengan hati-hati menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkan diatas preparat.
4.
Meneteskan sedikit air akuades diatas preparat.
5. Meletakkan preparat pada meja preparat.
6. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada
mikroskop digital.
7. Lalu
mengatur
kedekatan lensa objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar
skrup pemutar kasar.
8. Mencari gambar
yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut.
9.
Mengambil foto tersebut dengan menekan tombol “snap”,
lalu memasang kabel data untuk dikirim ke laptop.
·
Rhoeo
discolor
1. Menyayat
lapisan belakang daun Rhoeo discolor setipis – tipisnya.
2. meletakkan sayatan
daun dengan menggunakan tusuk gigi ke kaca preparat.
3. Meneteskan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet
tetes.
4. Meletakkan preparat pada meja preparat.
5. Menjepit preparat dengan penjepit preparat pada
mikroskop digital.
6. Mengatur kedekatan lensa
objektif dengan objek yang akan diamati dengan cara memutar skrup pemutar kasar.
7. Mencari
gambar yang paling jelas dan mengamati struktur bawang merah tersebut.
8.
Mengambil gambar tersebut dengan menekan tombol
“snap”, lalu memasang kabel data untuk dikirim ke laptop.
V.
Hasil
Pengamatan
No.
|
Gambar bagian sel daun Rhoediscolor
|
Keterangan
|
|||||||||
1
|
|
- Dinding
sel : penyokong dan pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan
sel dari tekanan.
- Pigmen
antosianin : penyebab
warna merah, biru, dan violet pada daun.
- Sel
penutup(guard cells) : mengatur
besarnya lubang yang ada disekitarnya.
- Sel
tetangga
- Kloroplas
: tempat berlangsungnya fotosintesis
-
Stomata : tempat pertukaran gas (CO2 dan
H2O)
|
|||||||||
|
|
-
-
Sitoplasma : sumber bahan kimia penting bagi seldan
tempat terjadinya reaksi metabolisme.
-
Dinding sel : sebagai penyokong dan pelindung
selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan.
|
VI.
Pembahasan
a.
Bawang Merah
Sel bawang merah memang tampak sangat
sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks. Dinding
sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari
lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat tertentu
saja yang bisa keluar masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral
(K, Cl dan Ca) sedangkan zat-zat lain harus melewati screening dinding
sel yang sangat ketat.
Dinding Sel
Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan
dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel
tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun
dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain
selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
Nukleus ( Inti Sel )
Nucleus merupakan
bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi
Inti sel adalah sebagai berikut :
- Mengendalikan
proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
- Menyimpan
informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
- Mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan dan diakhiri.
- Tempat
terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).
b. Rhoe discolor
·
Rhoeo
mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga
melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi
yang lebih kompleks.
·
Pertumbuhan
darai tanaman ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem.
·
Dan
jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak
diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen
Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel
Daun Rhodiscolor adalah :
Dinding
Sel,
Dinding
sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel
menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.
Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan
fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam
sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan
organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin,
selulosa, hemiselulosa, dan lignin
sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.
Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin.
Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun.
Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi
oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi
yang berlainan dengan epidermis.
Fungsi
stomata:
·
Sebagai
jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
·
Sebagai
jalan penguapan (transpirasi)
·
Sebagai
jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan
sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel
penutup. Sel
penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel
epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut
faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut
kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang
secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian
berlapis lignin
Sel
Penjaga
Sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan
menutupnya stomata. Pada
epidermis terdapat suatu lubang yang sangat kecil, bernama stoma (stomata).
bagian ini adalah celah yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel
penjaga. Jadi, stomata terdiri atas sel penjaga yang berkloroplas, sel tetangga
yang tidak berkloroplas dan celah stomata.
Pertanyaan
Bagian-bagian
sel apa saja yang dapat anda amati dari sel bawang merah dan Rhoeo discolor?
Jawab
: - pada pengamatan yang telah dilakukan, bagian-bagian sel pada bawang merah
yaitu dinding sel, nucleus dan sitoplasma.
- pada pengamatan yang telah dilakukan,
bagian-bagian sel pada rhoeo discolor adalah
Dinding sel , Pigmen antosianin , Sel penutup (guard cells), Sel
tetangga, Kloroplas dan Stomata.
b. Kesimpulan
Dari hasil
pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel bawang merah terdiri dari sitoplasma,
nucleus dan dinding sel. Sel bawang merah
memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah
kompleks. Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain,
sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang
sangat teratur.
Sedangkan Rhoeo discolor terdiri dari struktur
yang lebih kompleks, terdiri dari dinding sel, pigmen antisianin, sel penjaga,
sel tetangga, kloroplas dan celah stomata. Pigmen antisianin pada daun Rhoeo
discolor ini yang menyebabkan daun menjadi berwarna ungu serta dilengkapi
dengan stomata.
Osmosis
Pada Kentang
A. Tujuan Praktikum
Mengetahui bagaimana proses air dapat
masuk ke dalam tubuh tumbuhan (mengetahui osmosis pada kentang).
B. Tempat Pelaksanaan
Tempat : Kelas XI IA 3
Waktu :
Selasa, 27 Agustus 2013
C. Alat dan Bahan Praktikum
·
Alat :
1.
Pembuat lubang pada kentang
2.
Timbangan (neraca tiga lengan)
3.
Pinset
4.
Tissue
5.
Pisau
6.
Penggaris
7.
Stopwatch
8.
Wadah
9.
Gelas ukur
·
Bahan :
1.
Kentang
2.
Aquades
3.
Larutan garam 5%, 10%, 15%
D. Cara Kerja
-
Membersihkan kentang hingga
bersih.
-
Melubangi kentang sebanyak 4
lubang dengan menggunakan pembuat lubang.
-
Lalu memotong keempat kentang
(berbentuk silinder) dengan panjang yang seragam.
-
Menimbang satu persatu potongan
kentang menggunakan neraca tiga lengan dan mencatat massanya.
-
Kemudian memasukkan kentang ke
dalam gelas ukur yang telah berisi aquades, larutan garam 5%, larutan garam
10%m larutan garam 15%.
-
Member label pada masing-masing
gelas ukur, label A untuk aquades, label B untuk larutan garam 5%, label C
untuk larutan garam 10%, label D untuk larutan garam 15%.
-
Menunggu selama 30 menit agar
terjadi osmosis pada kentang.
-
Mengambil kentang dari
masing-masing larutan menggunakan pinset.
-
Meniriskan kentang yang telah
direndam selama 30 menit menggunakan tissue.
-
Setelah itu menimbang massa
kentang setelah direndam dalam larutan.
-
Menuliskan hasil timbangan massa
pada tabel dan memberi keterangan
selengkapnya.
E. Hasil Pengamatan
Gelas
|
Larutan
|
Massa (gr)
|
Posisi dan Tekstur
|
|||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|||
A
|
Aquades
|
3.8
|
4
|
- keras
- berair
- berwarna kuning kecoklatan
|
Tenggelam
|
Tenggelam, bertambah keras, semakin membesar,
tidak berair, berwarna kuning.
|
B
|
Larutan garam 5%
|
3.8
|
2.8
|
- keras
- berair
- berwarna kuning kecoklatan
|
Tenggelam
|
Tenggelam, ukurannya mengecil, lebih lentur,
tidak berair, berwarna kuning.
|
C
|
Larutan garam 10%
|
3.8
|
2.9
|
- keras
- berair
- berwarna kuning kecoklatan
|
Melayang
|
Tenggelam, ukurannya mengecil, lebih lentur,
tidak berair, berwarna kuning.
|
D
|
Larutan garam 15%
|
3.8
|
3
|
- keras
- berair
- berwarna kuning kecoklatan
|
Mengapung
|
Tenggelam, ukurannya mengecil, lebih lentur,
tidak berair, berwarna kuning.
|
Foto Osmosis pada kentang
Aquades Larutan garam 10%
Larutan
garam 5% Larutan
garam 15%
Didapatkan hasil pengamatan data pada
silinder kentang A yang berada pada aquades mengalami pertambahan berat. Aquades
diketahui memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam
silinder kentang, jadi kentang yang lebih berat disebabkan karena air berpindah
dari aquades(konsentrasi lebih rendah) ke silinder kentang (konsentrasi lebih
tinggi).
Pada silinder kentang B,C dan D yang
berada pada larutan garam mengalami pengurunan berat. Larutan garam diketahui
memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan disebabkan
oleh air pada kentang (konsentrasi lebih rendah) keluar menuju larutan garam
(konsentrasi lebih tinggi). Pengurangan berat kentang pada kentang B berbeda
dengan kentang C dan D. oleh karena itu
besarnya konsentrasi berpengaruh terhadap pengurangan atau penambahan berat
yang besarnya sebanding lurus.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
Konsentrasi air dan zat yang terlarut
Ketebalan membran
Suhu dan cahaya matahari
Waktu
F.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan
dari hasil pengamatan di atas bahwa osmosis pada kentang dipengaruhi oleh
konsentrasi larutan. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka berat kentang mejadi
rendah, sedangkan semakin rendah konsentrasi larutan maka berat kentang
meningkat. Jadi osmosis pada kentang ditandai dengan perubahan berat kentang
sebelum dan sesudah direndam dalam larutan.
Peristiwa
Plasmolisis
A.
Tujuan
Mengamati proses terjadinya plasmolisis pada sel
tumbuhan (sel bawang merah dan daun Rhoeo discolor).
B.
Tempat dan Waktu Pengamatan
Tempat :
Depan kelas XI IA 3
Waktu :
Selasa, 3 September 2013
C.
Alat dan Bahan
·
Mikroskop digital
·
Kaca preparat
·
Kaca penutup
·
Silet
·
Penunjuk waktu
·
Daun Rhoeo discolor
·
Bawang merah
·
Aquades
·
Larutan garam 15%
D.
Cara Kerja
Rhoeo discolor
1.
Menyayat permukaan bagian bawah daun Rhoeo discolor
(bagian yang berwarna ungu merah) membuat sayatan setipis mungkin.
2.
Mengambil sayatan tersebut dan meletakkan pada kaca
preparat yang sudah ditetesi dengan aquades.
3.
Selanjutnya menutup sayatan daun pada kaca preparat
dengan kaca penutup.
4.
Mengamati preparat tersebut menggunakan mikroskop
digital.
5.
Lalu mengambil gambar dengan menggunakan tombol
“snap”.
6.
Selain itu, merendam sayatan daun Rhoeo discolor ke
dalam larutan garam 15% selama ±3 menit.
7.
Mengambil sayatan yang telah direndam ke kaca
preparat.
8.
Selanjutnya menutup sayatan menggunakan kaca penutup.
9.
Mengamati preparat tersebut menggunakan mikroskop
digital.
10.
Lalu mengambil gambar dengan menggunakan tombol
“snap”.
11.
Membandingkan dengan gamabar sebelumnya.
Bawang merah
1.
Menyayat
permukaan bagian bawah daun Rhoeo discolor (bagian yang berwarna ungu merah)
membuat sayatan setipis mungkin.
2.
Mengambil sayatan tersebut dan meletakkan pada kaca
preparat yang sudah ditetesi dengan aquades.
3.
Selanjutnya menutup sayatan daun pada kaca preparat
dengan kaca penutup.
4.
Mengamati preparat tersebut menggunakan mikroskop
digital.
5.
Lalu mengambil gambar dengan menggunakan tombol
“snap”.
6.
Selain itu, merendam sayatan daun Rhoeo discolor ke
dalam larutan garam 15% selama ±3 menit.
7.
Mengambil sayatan yang telah direndam ke kaca
preparat.
8.
Selanjutnya menutup sayatan menggunakan kaca penutup.
9.
Mengamati preparat tersebut menggunakan mikroskop
digital.
10.
Lalu mengambil gambar dengan menggunakan tombol
“snap”.
11.
Membandingkan dengan gamabar sebelumnya.
E.
Hasil Pengamatan
No.
|
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
1.
|
Daun Rhoeo discolor yang
ditetesi aquades.
|
. Dinding sel pada daun Rhoeo discolor yang
ditetesi aquades masih utuh, tidak
terjadi perubahan apapun
. Stomata pada daun Rhoeo discolor masih utuh
dan bagus, masih terdapat klorofil, sel pelindung, sel tetangga, dan celah
stomata.
. Pigmen antisianin/ pigmen warna ungu masih
tersebar rata.
|
2.
|
Daun Rhoeo discolor yang ditetesi larutan garam 15%.
|
Dinding
sel pada daun Rhoeo discolor yang
ditetesi aquades masih utuh, tidak
terjadi perubahan apapun
. Stomata pada daun Rhoeo discolor mulai rusak yakni hilangnya celah stomata, sel
pelindung, sel tetangga dan kloroplas. Sehingga berbentuk seperti donat atau
keeping darah merah.
. Pigmen warna ungu atau antisianinmenuju ke
bagian tepi dari dinding sel.
|
3.
|
Sel
bawang merah yang ditetesi aquades.
|
. Dinding sel pada bawang merah yang ditetesi
aquades masih utuh, tidak terjadi
perubahan apapun
. Stomata bawang merah masih utuh dan bagus,
masih terdapat kloroplas, sel pelindung, sel tetangga, dan celah stomata.
|
4.
|
Sel bawang merah yang ditetesi larutan garam 15%.
|
. Dinding sel pada bawang merah yang ditetesi
aquades rusak dan bocor, sehingga warna ungu pada bawang menyebar.
. Stomata pada bawang merah mulai rusak.
|
Pertanyaan
Apakah terjadi perubahan bentuk sel dari hasil percobaan sel bawang
merah dan daun Rhoeo discolor?
Jawaban : Terjadi perubahan
bentuk sel yang jelas pada daun Rhoeo
discolor yakni menepinya pigmen antisianin menuju dinding sel yang
menjadikan daun Rhoeo discolor
berwarna bening. Selain itu stomata pada daun ini mengalami kerusakan yakni
hilangnya kloroplas, sel penjaga dan sel tetangga yang menyebabkan bentuk
stomata menyerupai donat atu keping darah merah.
Pada sel bawang merah terjadi
kerusakan dinding sel yakni dinding sel menjadi bocor. Sitoplasma pada sel
bawang merah menjadi berwarnma keunguan karena dinding sel yang rusak.
F.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada sel bawang
merah dan daun Rhoeo discolor
keduanya mengalami plasmolisis yang ditandai dengan rusaknya bagian-bagian sel
dari kedua objek yang diamati. Hal itu terjadi karena larutan garam 15% yang
diteteskan pada sel bawang merah dan daun Rhoeo
discolor.
Aliran
Sitoplasma Pada
Sel Tumbuhan
(Hydrillia
vertiallata)
I.
Tujuan
Mengamati aliran sitoplasma pada sel tumbuhan
(Hydrillia vertiallata).
II.
Tempat
danTanggal Praktikum
Tanggal : Selasa, 03
September 2013
Tempat : Kelas XI IA-3
SMAN 1 Glagah
III.
Alat dan
Bahan
1.
Daun Hydrillia
vertiallata
2.
Mikroskop digital
3.
Aquades
4.
Penjepit
5.
Pipet tetes
6.
Kaca preparat
7.
Kaca penutup
8.
Silet
IV.
Cara kerja
1.
Mengambil
2-3 lembar daun hidrillia dengan menggunakan penjepit.
2.
Meletakkan pada kaca objek, menetekan air
aquades pada preparat.
Kemudian menutup dengan kaca penutup.
3.
Mengamati dengan menggunakan mikroskop
digital setiap aliran sitoplasma pada
setiap sel.
4.
Mengambil gambar 2-3 sel sesuai dengan hasil
pengamatan dengan menekan tombol “snap”. Kemudian memberi keterangan.
V.
Hasil
Pengamatan
Kloroplas Hijau
Dinding sel
Fungsi struktur :
Kloroplas
hijau : sebagai tempat fotosintesis
(pembuatab makanan).
Dinding
sel : penyokong dan pelindung
selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan.
Hydrilla mempunyai dinding sel tebal untuk mencegah osmosis air
yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla
berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki
kloroplas dan klorofil yang terdapat di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses
aliran sitoplasma, yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang
memanjang di tengah-tengah daun. Pada hydrilla
juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.
Aliran Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan plastida
melewati beberapa vakoula kesegala arah yang disebut dengan sirkulasi, aliran
ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih muda, karena pada tumbuhan
muda, sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih
membutuhkan bahan-bahan organik untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedang
aliran sitoplasma yang mengelilingi vakoula disebut aliran rotasi, terjadi pada
sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak membutuhkan senyawa organik lagi,
maka bahan organik tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan sebagai cadangan
makanan, jika suatu saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam kondisi
kekeringan atau kemarau.
VI.
Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum ini kita dapat
menarik kesimpulan bahwa Aliran
Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa vakoula
kesegala arah yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada
sel tumbuhan yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam
tahapan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan
organik untuk sintesis komponen-komponen sel.